Ternyata, rambut lebih mudah cepat bau ketimbang badan. Apakah penjelasannya?
“Rambut dan kulit kepala lebih mudah menebarkan aroma tidak sedap karena lebih mudah berkeringat dan timbul sebum. Alhasil, kulit kepala pun jadi tempat tinggal bakteri, kulit mati, dan bakteri,” jelas Fransesca Fusco, MD, seorang dermatolog.
Menurut Dr Fusco, keringat itu tidak memiliki bau tetapi bakteria yang timbul karena lembab mengandung aroma menyengat yang tidak sedap.
Bakteria, kata Fusco, memakan lipid dan protein dari keringat yang bersekresi sehingga menciptakan bau bawang yang menyengat.
Lalu, apakah rambut yang bau menandakan kualitas higienis seseorang buruk?
“Sebagian orang memang memiliki kulit kepala yang sangat berminyak dan mereka perlu keramas setiap hari,” imbuhnya.
Kadar minyak pada rambut, kata Dr Fusco, berkaitan dengan hormonal seseorang.
Dr Fusco mengungkapkan ada beberapa langkah untuk mengatasi masalah kulit kepala yang beraroma tidak sedap.
Salah satunya adalah mengaplikasikan sampo kering yang berfungsi untuk menyerap minyak pada kulit kepala dan menetralisir aroma tidak sedap tersebut.
Namun, Dr Fusco mengatakan bahwa menggunakan sampo kering dalam jangka panjang bisa merusak kondisi kulit kepala.
Dia lebih menyarankan agar Anda tetap keramas setiap hari tetapi keringkan rambut menggunakan hair dryer dengan suhu dingin.
Cara ini menjaga kulit kepala dari paparan panas yang terlalu tinggi yang berisiko kering dan radang.
0 Response to "Baguskah Memelihara Rambut Panjang? Apa Risikonya?"
Posting Komentar