Pemeriksaan yang dilakukan oleh tim dari University of Florida College of Medicine menemukan bukti adanya gejala hepatitis akut. Hati sang pria membengkak dan bila tak ditangani bisa berujung pada kegagalan hati.
Sang pria diketahui merupakan pekerja konstruksi dengan jam kerja padat. Sebelum jatuh sakit ia mengaku tidak merokok, minum minuman beralkohol, dan menggunakan narkotik. Selain itu ia juga tak pernah mendapat transfusi darah atau terlibat aktivitas seks berisiko yang diketahui bisa menjadi sumber penularan virus hepatitis.
Setelah mengeliminasi kemungkinan umum yang bisa jadi penyebab kerusakan hati. Tim peneliti dipimpin oleh dr Jennifer Harb menemukan fakta bahwa sang pria sering mengonsumsi minuman berenergi untuk membantu pekerjaannya.
Dalam sehari sang pria bisa minum empat sampai lima botol minuman berenergi. Dampaknya menurut dr Jennifer jadi ada penumpukan berlebih asam folat (B9), vitamin B12, B6, dan vitamin B3 yang berbahaya pada hati.
"Diagnosis didukung oleh pertimbangan data kronologis dan klinis. Kerusakan pada hatinya disebabkan langsung oleh konsumsi berlebihan minuman berenergi dan pulih ketika konsumsi produk dihentikan," tulis dr Jennifer seperti dikutip dari laporan di BMJ Case, Kamis (3/11/2016).
Studi sebelumnya menyebut bahwa mengonsumsi lebih dari 500 miligram (mg) vitamin B3 dalam sehari dapat menjadi racun untuk hati. Sang pria mengonsumsi antara 160-220 mg sehari namun karena besok dilakukan lagi maka muncul dampak akumulatif.
Setelah dirawat selama enam hari di rumah sang pria dilaporkan sudah boleh kembali pulang.
0 Response to "Bahayakah Terlalu Banyak Minuman Berenergi? Berikut Penjelasannya"
Posting Komentar