Kegiatan ini rutin digelar Pemkab Purwakarta sejak setahun terakhir. Tidak semua pelajar mendapat subsidi daging sapi ini. Hanya pelajar di daerah-daerah dengan tingkat gizi yang dianggap masih kurang dibanding tempat lain.
"Sejauh ini ada empat wilayah yang dibagi seperti Maniis, Tegalwatu, Plered, dan Sukasari," jelas Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, usai membagikan daging sapi di SDN I Kutamanah, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, Selasa (8/11/2016).
Selain peningkatan gizi, subsidi daging ini juga merupakan upaya mendorong minat anak untuk kembali menekuni bidang peternakan bagi pelajar pria dan memasak bagi pelajar perempuan.
Hal tersebut lantaran selama ini Kabupaten Purwakarta dikenal sebagai salah satu penghasil daging terbaik di Jawa Barat. Tidak hanya itu, Kabupaten Purwakarta pun kini tumbuh menjadi daerah kuliner yang khas dengan daging seperti sate maranggi dan soto sadang.
"Ini adalah bagian dari pendidikan berkarakter berbudaya aplikatif yang sudah sejak lama diterapkan di Kabupaten Purwakarta," imbuh Dedi.
Dalam waktu dekat pendidikan berkarakter itu akan diterapkan dalam kurikulum pendidikan. Misalnya saja melalui kegiatan beternak hingga proses pemotongan daging bagi pelajar pria dan memasak bagi pelajaran perempuan.
"Anak-anak kita saat ini mengalami degradasi kehidupan. Karena selalu terpaku pada kurikulum yang serba buku paket. Sehingga saat ini banyak lahir anak yang pintar secara akademis tapi tidak aplikatif, dan ujung-ujungnya jadi pengangguran," beber Dedi.
0 Response to "Pelajar Dari Purwakarta Banyak Yang Kurang Gizi, Mengapa?"
Posting Komentar